adfly

Rabu, 22 Mei 2013

Untuk sahabat-sahabat saya yang baik hatinya, Terima kasih atas pembelaan mulia...

Untuk sahabat-sahabat saya yang baik hatinya,



Terima kasih atas pembelaan mulia Anda saat ada rekan yang mengatakan bahwa:



“Hidup tak semudah cocote Mario Teguh”



Itu sangat mulia bagi Anda, dan semoga Tuhan melimpahkan kesehatan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi Anda.



Tak mudah bagi siapa pun untuk menerima bahwa alat tutur untuk berbicara dan berdoa – yang biasa kita namai ‘mulut’ itu disebut sebagai ‘cocot’ oleh orang lain.



Dalam bahasa Jawa – cocot adalah mulut codot, atau binatang lain yang sesuai, yang biasanya digunakan untuk menghina oleh penghina.



Tapi, saya bisa menerima kalimat itu dari mereka dengan damai, bahkan jika kalimat itu digunakan untuk jelas-jelas menghina saya.



Tidak ada kemarahan atau kekesalan, tapi kesyahduan penuh doa agar mereka diindahkan kehidupannya oleh Tuhan.



Jika semua orang sikapnya baik, kapankah Motivator akan teruji kesabaran dan kesungguhannya untuk tetap setia kepada kebenaran Tuhan yang sedang diupayakan cara-cara terbaik untuk menyampaikannya?



Tapi untungnya, lebih banyak orang yang menyadari bahwa rezeki dan keselamatan kita ditentukan oleh keindahan hati, pikiran, kata-kata, dan tindakan kita.



Dan kalau saya tidak penting bagi kebaikan hidup mereka, apa gunanya mereka menghina saya?



Jika saya tidak bernilai bagi mereka, mereka tidak akan mencurahkan perhatian untuk membenci dan berusaha merendahkan saya.



Kelihatannya, saya penting bagi mereka yang hatinya sedang cenderung membenci, entah karena alasan yang jelas, atau karena memang ingin membenci saja.



Untuk itu saya memohon maaf, atas kesalahan saya atau ketidak-tahuan saya atas kesalahan saya.



Dan jika kebencian itu membuat mereka memperhatikan saya lebih lekat daripada orang yang mencintai saya, maka mereka berhak bagi kasih sayang dan perhatian baik dari saya.



Teruslah katakan bahwa hidup ini tidak semudah cocot saya.



He he … aneh juga, tapi itu tidak berdampak sama sekali kepada kedamaian hati saya.



Alhamdulillah!



Ya Waduud – Yang Maha Mengasihi,

Ya Lathiif – Yang Maha Lembut,

terima kasih.



Mario Teguh – Loving you all as always



via Mario Teguh's Facebook Wall http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151746307194881&id=52472954880

Tidak ada komentar:

Posting Komentar