POINT BLANK HEADSHOT
Hmm ... paling susah menasihati pecundang.
Kalau dinasihati selalu membantah, seperti dia sudah sukses.
Kalau orang share foto perjalanan ke luar negeri, dia mencemooh karena katanya pamer menghina orang miskin. Padahal dia sering mencemooh orang lain dengan kalimat: Iri tanda tak mampu!
Kalau mau dibantu, dia tersinggung dan berkata, emang gua kere? (Masa’ kita terus bilang “Yoi!”)
Tapi sore nanti dia berebut mendorong dan menyungkurkan nenek-nenek tua untuk menyambar BLT (bantuan langsung tunai) yang sebetulnya untuk para lanjut usia.
Dia menghina cewek matre, yang sama sekali tidak mungkin tertarik kepada dia yang modis (modal diskon).
Kalau ada sedikit nasihat untuk lebih taat kepada Tuhan, dia langsung mengutip ayat yang tidak sesuai untuk menghakimi iman orang lain, padahal dia memakai gelang keberuntungan dari Eyang Gaib dari Gua Semprul. Itu perilaku musyrik, tau?
Susah sekali menasihati seorang loser,
dia miskin tapi sombong, bodoh tapi sok tahu, kuper tapi sok tenar, minder tapi sok yakin, suka yang gratisan tapi menghina para dermawan.
Yang lebih susah adalah membayangkan perasaan GeEr mereka yang menuntut wanita agar mau diajak miskin.
Tidak usah matre negatif, wanita normal dan masih hidup yang mana yang mau hidup miskin dengan orang bodoh yang sombong?
Terdengar celetuk tokoh fiktif di luar sana, yang berbunyi:
“Udahlah, sadar dikit dong bro?!
Kalo eloe demikian hebat, napa hidup loe susah?
Kalo loe bilang gua cuman bisa ngomong, napa loe yang juga bisa ngomong belon jadi ape-ape?”
He he ... peace!
Memang terkadang kita perlu tembakan langsung - point blank - seperti itu untuk sadar.
Banyak anak muda yang dulunya nakal, seperti saya sendiri - yang cepat sadar dan berubah, lalu sukses - tidak harus kaya raya - tapi hidupnya damai dan mapan, bersama keluarga yang rukun dan harmonis.
I love you all guys!
Sorry kalau ada yang agak terlalu langsung, tapi ini namanya juga point blank, head shot - lagi.
Mario Teguh - Loving you all as always
via Mario Teguh's Facebook Wall http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151746183994881&id=52472954880
Hmm ... paling susah menasihati pecundang.
Kalau dinasihati selalu membantah, seperti dia sudah sukses.
Kalau orang share foto perjalanan ke luar negeri, dia mencemooh karena katanya pamer menghina orang miskin. Padahal dia sering mencemooh orang lain dengan kalimat: Iri tanda tak mampu!
Kalau mau dibantu, dia tersinggung dan berkata, emang gua kere? (Masa’ kita terus bilang “Yoi!”)
Tapi sore nanti dia berebut mendorong dan menyungkurkan nenek-nenek tua untuk menyambar BLT (bantuan langsung tunai) yang sebetulnya untuk para lanjut usia.
Dia menghina cewek matre, yang sama sekali tidak mungkin tertarik kepada dia yang modis (modal diskon).
Kalau ada sedikit nasihat untuk lebih taat kepada Tuhan, dia langsung mengutip ayat yang tidak sesuai untuk menghakimi iman orang lain, padahal dia memakai gelang keberuntungan dari Eyang Gaib dari Gua Semprul. Itu perilaku musyrik, tau?
Susah sekali menasihati seorang loser,
dia miskin tapi sombong, bodoh tapi sok tahu, kuper tapi sok tenar, minder tapi sok yakin, suka yang gratisan tapi menghina para dermawan.
Yang lebih susah adalah membayangkan perasaan GeEr mereka yang menuntut wanita agar mau diajak miskin.
Tidak usah matre negatif, wanita normal dan masih hidup yang mana yang mau hidup miskin dengan orang bodoh yang sombong?
Terdengar celetuk tokoh fiktif di luar sana, yang berbunyi:
“Udahlah, sadar dikit dong bro?!
Kalo eloe demikian hebat, napa hidup loe susah?
Kalo loe bilang gua cuman bisa ngomong, napa loe yang juga bisa ngomong belon jadi ape-ape?”
He he ... peace!
Memang terkadang kita perlu tembakan langsung - point blank - seperti itu untuk sadar.
Banyak anak muda yang dulunya nakal, seperti saya sendiri - yang cepat sadar dan berubah, lalu sukses - tidak harus kaya raya - tapi hidupnya damai dan mapan, bersama keluarga yang rukun dan harmonis.
I love you all guys!
Sorry kalau ada yang agak terlalu langsung, tapi ini namanya juga point blank, head shot - lagi.
Mario Teguh - Loving you all as always
via Mario Teguh's Facebook Wall http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151746183994881&id=52472954880
Tidak ada komentar:
Posting Komentar