Saat berjalan kembali ke hotel sore tadi,
setelah menemai Ibu Linna berjalan-jalan di Rue de La Paix di pusat kota Paris,
kami berpapasan dengan seorang wanita muda Perancis yang berusaha menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, sambil terisak keras dan berjalan seperti berlari dari sesuatu dan menuju sesuatu lain yang tidak jelas.
Wajahnya memerah dengan darah sedih yang mengalir di bawah kulit wajah mudanya yang cantik.
Hmm ... hanya seorang laki-laki yang sangat dicintainya – yang mampu melukai hatinya sepedih itu.
Ironis memang, tapi sering ...
Wanita mencintai laki-laki yang menyakitinya, dan laki-laki menyakiti wanita yang mencintainya.
Why?
Mario Teguh – Loving you all as always
via Mario Teguh's Facebook Wall http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151873188784881&id=52472954880
setelah menemai Ibu Linna berjalan-jalan di Rue de La Paix di pusat kota Paris,
kami berpapasan dengan seorang wanita muda Perancis yang berusaha menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, sambil terisak keras dan berjalan seperti berlari dari sesuatu dan menuju sesuatu lain yang tidak jelas.
Wajahnya memerah dengan darah sedih yang mengalir di bawah kulit wajah mudanya yang cantik.
Hmm ... hanya seorang laki-laki yang sangat dicintainya – yang mampu melukai hatinya sepedih itu.
Ironis memang, tapi sering ...
Wanita mencintai laki-laki yang menyakitinya, dan laki-laki menyakiti wanita yang mencintainya.
Why?
Mario Teguh – Loving you all as always
via Mario Teguh's Facebook Wall http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151873188784881&id=52472954880
Tidak ada komentar:
Posting Komentar