adfly

Sabtu, 27 Juli 2013

APA TANDA-TANDA KETERSESATAN? Selalu salah. Selalu gagal. Banyak penyakit, seba...

APA TANDA-TANDA KETERSESATAN?



Selalu salah. Selalu gagal. Banyak penyakit, sebagian tidak jelas sebabnya. Banyak sial, sering rugi. Mungkin banyak uang masuk, tapi uang mengalir dan menguap terus dengan cepat.



Selalu bertengkar dengan orang lain. Sering tertipu. Banyak masalah dan tuntutan. Harus mendekati orang jahat supaya tidak dijahati oleh penjahat yang lain.



Membenci apa pun yang berbau agama atau Tuhan. Menghina agama atau pemukanya, atau membenci orang-orang yang memberikan nasihat.



Gelisah karena tahu salah tapi tidak bisa berhenti atau keluar. Tidak cocok dengan orang baik, tapi akrab dalam pergaulan rusak moral.



Dikejar-kejar perasaan berdosa, selalu dihantui oleh doa dan harapan orang tua, tidak betah di ruangan yang hening karena mendengar suara hatinya sendiri yang mengeluh dan meronta.



Itu sebabnya dia suka suasana yang berisik, musik yang keras sekali, gaduh dan membisingkan – agar tidak mendengar kemarahan hatinya sendiri.



Dia tidak suka saat-saat sebelum tidur, karena itu saat mimpi-mipi buruk mulai mengingatkannya untuk insyaf. Itu sebabnya dia bertahan tidak mau tidur, sampai parah sekali kantuknya dan terjatuh tidur seperti pingsan.



Kesehatannya rusak, tubuhnya menua lebih cepat dari usia aslinya. Dia seperti tidak peduli mau mati atau hidup, padahal sebetulnya dia sangat takut mati.



Dia liar norak, happy dan sembarangan di muka umum, tapi sering menangis parah dalam kesendiriannya seperti bayi suci yang dianiaya dengan kejam oleh orang lain.



Dia, jiwa yang tersesat adalah sesungguhnya jiwa yang paling membutuhkan kasih sayang dan penyelamatan.



Tapi, dalam pengalaman saya sebagai penasihat, merekalah justru yang lebih getol menolak dan menghina penasihat.



Tapi, untuk apakah kekuatan kasih sayang jika tidak digunakan untuk menolong jiwa-jiwa yang sedang tersesat?



Semoga Tuhan memudahkan orang tua, guru, dan penasihat untuk tetap bersabar dalam menasihatkan dan meneladankan kebaikan.



Semoga saudara-saudara kita yang sedang salah pengertian itu dikembalikan kepada doa dan harapan baik orang tua mereka.



Aamiin



Mario Teguh



via Mario Teguh's Facebook Wall http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151909077404881&id=52472954880

Tidak ada komentar:

Posting Komentar