adfly

Senin, 22 Juli 2013

Om Mario dulu pernah minder? Saat muda saya sangat minder, pemalu, pendiam di d...

Om Mario dulu pernah minder?



Saat muda saya sangat minder, pemalu, pendiam di depan orang lain, tapi periang dan banyak cerita di rumah.



Mengapa demikian?



Karena saya merasa tidak pantas jadi orang yang happy di depan orang-orang kaya atau yang lebih mapan.



Mengapa begitu?



Karena saya melihat anak-anak orang kaya itu keren, baju bagus, popular, guru-guru lebih ramah kepada mereka, dan teman-teman perempuan mengejar-ngejar mereka.



Apakah itu kemudian menjadi pendorong semangat Om untuk belajar giat?



He he, seharusnya begitu. Tapi di SMP saya adalah murid yang sangat bermasalah. Rapor saya berhiaskan banyak nilai merah.



Kok sampai begitu?



Yah, karena saya terlalu banyak galau, tidak fokus, dan malas belajar.



Jaman dulu sudah ada galau?



Anda itu bilang jaman dulu, seperti saya ini manusia purba. Tapi, yah, galau sudah ada.



He he, maaf ya Om. Terus apa yang membuat Om bisa naik kelas sampai jadi seperti sekarang?



Oh perjalanannya panjang sekali, tidak mudah, sangat tidak mudah, tapi kalau kita bersabar – kita akan dituntun oleh Tuhan untuk sampai kepada impian kita.



Om dulu mimpi jadi orang kaya?



Anehnya, tidak. Saya tidak pernah bermimpi atau bercita-cita jadi orang kaya. Saya terlalu sibuk memimpikan yang menurut saya lebih asyik.



Apa itu?



Menjadi orang yang bisa menghilang, supaya bisa memberantas kejahatan di negara ini.



Ha ha ha !!! apa lagi?



Saya memimpikan membuat pesawat terbang bertenaga aki motor, yang saya buat banyak sekali, terus bersama teman-teman terbang menyerang Rusia.



Loh, kenapa Rusia?



Saya tidak ingat mengapa, tapi saya pilih Rusia karena negara besar. Kalau mau perang harus sama yang besar. Bukan karena ada masalah dengan Rusia, tapi kalau menang harus menang di atas yang besar.



Padahal Mario Kecil itu minder?



Eeeh??! Orang midner itu imajinasinya hebat loh?



Ha ha ha !!! terus apa lagi?



Banyak deh, pokoknya hidup saya waktu muda itu penuh imajinasi yang juga menjadi penghibur bagi kesederhanaan hidup keluarga kami.



Terus kapan terjadinya titik perubahan yang penting dalam hidup Om Mario?



Saat di SMA. Saya merasa terlalu letih memanjakan rasa minder itu, dan berupaya untuk fight up! Saya, masih tetap minder di dalam, tapi berusaha tampil ceria dan bersahabat dengan banyak orang.



Diterima?



Oleh teman-teman yang sesama anak miskin dan sederhana – tidak ada masalah. Yang sulit adalah dengan teman-teman anak orang kaya dan anak pejabat.



Mengapa?



Karena hasil studi saya menjadi lebih baik, mereka mungkin merasa iri, dan sering mencemooh dan bahkan menghina saya.



Contoh hinaannya?



Biasanya saya naik sepeda tua ke sekolah, saat saya pinjam motor ayah saya, yang memang jadul dan butut, ada dari mereka yang nyeletuk: Motor satusan (seratusan - murahan)!

Saat saya mendengar itu, hati ini rasanya sangat sakit. Tapi mau apa lagi? Dia bersama teman-temannya, besar-besar dan banyak.



Jadi bersabar ya Om?



Yah. Orang tidak mampu dan tidak berani, kalau tidak bersabar terhadap hinaan – mau apa lagi?



He he ... terus mereka sekarang jadi apa?



Saya tidak tahu. Tapi anak yang menghina motor ayah saya itu, membonceng istrinya yang hamil dengan motor SMA-nya, saat saya pulang ke Malang sebagai asisten manager di Bank asing. Saya mengikutinya sebentar dari belakang, mengendarai mobil pertama dalam hidup saya, memang agak tua dan agak butut – tapi Toyota Corolla.



Wah wah wah, hidup ini bisa berbalik ya Om?



Ya, alhamdulillah. Tapi kita tidak boleh menganggap bahwa karena dia naik motor tuanya – dia tidak bahagia. Tuhan itu Maha Adil dan Maha Penyayang.



Super sekali! Terus?



He he ... kita teruskan nanti ya? Saya sudah dipanggil Ibu Linna, dan kalau dia memanggil – saya harus datang.



Kenapa?



Ini, dia di sebelah saya.



Ha ha ha!!! OK, Om – sampai nanti ya?



OK, stay super!



Mario Teguh – Loving you all as always



--------------



Adik-adik saya yang baik hatinya,



Jika Anda tertarik, saya akan menuliskan kelanjutan dari cerita di atas dalam kesempatan berikutnya.



Tetaplah menjadi jiwa baik kecintaan Tuhan.



Stay super!



via Mario Teguh's Facebook Wall http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151895581084881&id=52472954880

Tidak ada komentar:

Posting Komentar