adfly

Sabtu, 31 Mei 2014

PERTENGKARAN PADA PASANGAN MUDA Bahkan kalau semuanya sama, manusia akan tetap...

PERTENGKARAN PADA PASANGAN MUDA



Bahkan kalau semuanya sama, manusia akan tetap bertengkar. Apalagi, pada dua jiwa yang berbeda, wanita dan laki-laki yang memutuskan untuk mengikatkan diri kepada satu sama lain dalam pernikahan.



Pada kata ‘mengikatkan diri’ itu saja sudah bisa timbul banyak masalah.



Sang wanita ‘mengertinya’ ikatan itu erat dan rapat, sedangkan sang laki-laki merasa ikatan itu longgar, terpisah dengan tali yang panjangnya terserah dia – dan dia yang pegang gulungan talinya.



Yang satu ingin dekat, mesra, dan setia; tapi eh! … yang satu maunya bebas bergaul dan memanggil ‘sayang’ kepada setiap lawan jenis yang jelas-jelas bukan pasangannya.



Jangankan menikahi peselingkuh, menikahi orang baik yang jujur dan setia saja – masih membutuhkan banyak penyesuaian untuk menjadikan dua jiwa itu seperti satu dan bersahabat dalam pernikahan yang ceria dan berharapan baik.



Jadi, pertengkaran pada pasangan muda itu wajar, karena itu adalah proses penyesuaian diri yang alamiah.



Yang tidak wajar adalah tetap bertengkar sampai punya anak empat, dan mengaku di infotainment bahwa dia ‘diperkusi’ oleh suaminya – sampai punya anak empat.



Sebetulnya bukan pertengkaran yang menjadikan sebuah pernikahan itu buruk, tapi cara bertengkar yang buruk.



Kalau cara bertengkarnya baik, saat setelah selesai bertengkar menjadi saat yang lebih manis dan membungakan hati.



Itu sebabnya, sebelum bertengkar – cobalah untuk menyampaikan salam, tanyakan kabar, dan doakan kesehatan bagi satu sama lain. Lalu, sampaikan maksud dari pertengkaran yang ingin Anda mulai, setelah Anda yakin bahwa dia sudah siap untuk bertengkar.



Pertengkaran itu sebetulnya adalah ledakan dari diskusi-diskusi ringan yang seharusnya sudah dilakukan dalam suasana damai.



Kita menyimpan ketidak-sukaan kita atas kata-kata, sikap, atau perilaku pasangan kita, sampai menumpuk dan kemudian meledak dalam pertengkaran.



Itu sebabnya, pasangan muda sering bertengkar karena hal-hal kecil yang sepele, karena sebetulnya sudah terbangun tekanan emosional yang besar di dalam kawah hati yang menggelegak dengan kekecewaan dan kemarahan.



Nah, saat bertengkar itulah laki-laki akan baru betul-betul tahu bahwa wanita yang sedang marah tidak bisa diajak berbicara logis. Wanita yang sedang marah memiliki logika yang kompleksitas dan kesulitannya mencapai 17 skala Richter dan 32 skala AKP. (AKP = Aku Kudu Piye?)



Itu sebabnya, sejak awal pernikahan saya meminta Ibu Linna untuk sepakat, bahwa kami harus membicarakan apa pun – walau kecil dan sedikit – kalau salah satu dari kami melakukan yang tidak membahagiakan yang lain.



Kata-kata yang kami sepakati, antara lain adalah:



“Love, nanti kita tidak bisa jadi sahabat kalau Love terus bersikap begitu. Please jangan gitu lagi ya?”



Atau,



“Honey (saya dipanggil Honey karena manis), kalau Honey gitu terus, nanti orang merasa Honey bukan laki-laki baik. Jangan gitu lagi ya?”



Itu adalah dua contoh dari banyak trik dan strategi yang kami sepakati dalam pernikahan kami, agar kami lebih lama berbahagia dalam pernikahan ini daripada bersedih dalam pertengkaran.



Jadi, bukan bertengkarnya yang menjadi masalah, tapi caranya.



Nanti, setelah Anda berdua menua dalam persahabatan yang saling mesra dan setia, pertengkaran itu menjadi jarang, dan kalau pun terjadi – berlangsung dengan baik, sopan, dan menghasilkan perbaikan pada kedua pihak – yang akan semakin mengindahkan kebersamaan Anda.



Dan ini yang jarang disadari oleh banyak pasangan muda:



Keluarga yang rukun dan ceria, rezekinya lebih baik.



Lalu, kalau ada yang bilang: “Bagaimana mau rukun, kalau uang selalu kurang gini?”



Jawabannya: Pantas kalau kurang terus.



Banyak sekali pasangan muda yang sedang kekurangan, seperti Ibu Linna dan saya dulu, yang menyabarkan diri dalam kekurangan, sampai datang masa datangnya rezeki besar yang lancar bagi dua jiwa yang saling mencintai dan setia.



Mario Teguh – Loving you all as always



---------------



Apakah Anda suka dengan status seperti ini?

Kalau ya, saya akan susunkan lagi yang berikutnya ya?



Atau, kalau Anda punya masalah tertentu yang ingin saya tuliskan jalan keluarnya, mohon anjurkan topik yang Anda inginkan di sini.



Stay happy!



via Mario Teguh's Facebook Wall http://ift.tt/1wKOo4l

Tidak ada komentar:

Posting Komentar