adfly

Jumat, 30 Mei 2014

Interview with MT TENTANG KEJELASAN MASA DEPAN Om Mario waktu muda, apakah suda...

Interview with MT

TENTANG KEJELASAN MASA DEPAN



Om Mario waktu muda, apakah sudah tahu akan jadi Motivator seperti sekarang?



Tidak. Sama sekali tidak ada tergambar dalam pikiran saya tentang seperti apa jadinya saya di masa depan?



Sampai umur berapa gambaran itu tidak jelas?



Sampai kira-kira awal umur 30-an.



30-an? Gak terlalu tua itu Om?



Mungkin, tapi hari ini juga masih banyak orang 50-an yang belum jelas apa maunya, apalagi tentang jadi apa di masa depan.



Jadi orang lemah, tidak jelas masa depannya?



Tidak, sama sekali tidak. Justru orang kuat, agresif, dan bercita-cita tinggi paling tidak TAHU apa jadinya dirinya nanti.



Kenapa begitu?



Orang yang kuat, tegas, pelajar yang tekun dan pekerja yang keras, memiliki kemungkinan yang banyak dan beragam. Itu sebabnya dia tidak tahu akan jadi apa.



Kalau orang lemah?



Orang lemah sudah lebih jelas tentang seperti apa masa depannya.

Dia malas belajar, maka dia tahu dia akan jadi orang tulul yang tidak bisa dipekerjakan untuk tugas yang memerlukan pengetahuan dan kemampuan berpikir.

Dia malas bekerja, maka dia tahu dia akan hidup jauh dari kemapanan ekonomi.



Terus, kenapa orang yang kuat tidak stress tentang masa depannya yang lebih jelas?



Karena meskipun tidak jelas, dia tahu dia tidak akan susah-susah amat, karena ada jaminan dari Tuhan untuk orang yang meninggikan ilmu dan rajin berupaya.



Jadi orang lemah dan malas itu merasa pesimis dan suka mengeluh, karena dia sebetulnya sudah tahu bahwa kemalasannya akan menjadikannya orang tua yang susah. Apa begitu Om?



Tepat sekali!



Wah wah wah, itu sebabnya pemalas gampang jadi pembenci ya Om?



Ya, karena mereka merasa minder dengan rajinnya orang lain.



Terus, kenapa mereka gak mau ikut-ikut rajin?



Tidak ada orang yang bisa membantu orang malas untuk berubah menjadi orang rajin yang baik bagi dirinya sendiri, kecuali Tuhan dan dirinya sendiri.



Kalo Motivator, masa gak bisa bantu?



Motivator hanya menunjukkan pintu, tapi Anda yang harus memasukinya sendiri.



Wah, itu bijak sekali Om!



Ah, biasa aja (sambil kibas rambut …).



˚°ºнåнåн庰˚



Terus, bisa diceritain Om, bagaimana pertamanya jadi Motivator?



Hmm … nanti kita lanjutnya ya? Saya harus menemani Ibu Linna jalan-jalan.



Mau belanjain Tante Linna apa Om?



Oh, tidak, dia belanja sendiri. Dia yang pegang uang.



Terus, Om ngapain ikut jalan?



Membawakan belanjaan. Kalau sudah banyak, saya yang bawa kembali ke hotel, tapi harus segera kembali menemani dia lagi.



Om Mario ini suami yang takut istri ya?



Ya.



Loh? Kok ngaku, kok malah bangga?



Ya, saya takut istri saya tidak bahagia. Saya takut dia khawatir tentang kesejahteraan keluarga, saya takut dia khawatir tentang sekolah anak-anak, dan saya paling takut dia khawatir tentang kesetiaan saya.



Ooh jadi itu konsep Om Mario tentang takut istri?

Itu bijak sekali Om?!



Ah, biasa saja kok (kembali kibas rambut …)



º°˚˚°ºнåнåнåнåнåн庰˚˚°º



He he …, sampai nanti ya? Love you!



Love you too Om!



Mario Teguh – Loving you all as always



---------------



Foto:

Pemandangan laut dari kamar kami di lantai 37.

Di Seattle saat ini jam 5:30 sore hari, cerah dan sejuk.



Semoga keadaan Anda di tempat Anda berada damai, penuh kesyukuran, dan lancar rezekinya.



Aamiin









via Mario Teguh's Facebook Wall http://ift.tt/1rr8m3T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar