adfly

Rabu, 28 Mei 2014

Interview With MT JAMAN SEBELUM ADA MOTIVATOR ---------------------- Jaman Om...

Interview With MT

JAMAN SEBELUM ADA MOTIVATOR



----------------------



Jaman Om Mario masih muda dulu, apakah sudah ada motivator?



Belum ada. Selain AYAH dan IBU kita, tidak ada.



Loh, kenapa?



Tidak tahu ya? Saat itu belum ada motivator - orang yang seperti tidak ada pekerjaan – berjalan ke sana ke mari berbicara menasihati orang lain untuk tidak malas, untuk memelihara kesantunan, untuk setia kepada keluarga, untuk sukses mampu membiayai kehidupan yang baik, dan untuk selalu dekat dengan Tuhan.



Kasihan ya?



Kasihan apanya?



Itu motivator, orang yang tidak ada kerjaan.



He he … iya memang, kasihan.



Terus kenapa dia mau jadi motivator.



Karena panggilan. Dia melihat banyak saudara dan sahabatnya yang hidup dalam arah dan cara yang salah, dan mempersulit hidup mereka sendiri.



Mulia sekali ya Om?



Ya, mudah-mudahan Tuhan memudahkan kehidupan para motivator.



Aamiin. Tapi hidup Om Mario khan tidak sulit?



Maksudnya?



Khan sudah mapan toh? Sudah punya program TV, dan sudah banyak diundang bicara dan memberi seminar?



Kalau dilihat dari situ saja, alhamdulillah hidup saya sudah lebih mudah. Tapi, apakah mudah menyelenggarakan program TV?



Tidak ya Om? Pastinya banyak urusan dan persiapan ya Om?



Ya, kalau mudah – MTGW khan sudah ada saingannya? (sambil kibas rambut …)



Ha ha … itu tadi narsis mode on ya?



He he … sedikit on, tapi sebetulnya itu ungkapan rasa syukur, bahwa MTGW (Mario Teguh Golden Ways) adalah program motivasi terkuat di Indonesia, tidak ada yang sejenisnya di dunia, dan yang memiliki fan base terbesar di dunia – sesuai rekor MURI.



Wuihh … ini saatnya gua bilang Wow! Terus, Om – itu motivator cari uangnya gimana?



Hmm … ini seninya. Kalau memulai karir sebagai motivator dari nol, dari sejak lulus sekolah – akan sangat amat super sulit sekali.



Loh? Kenapa? Jadi kecil hati dong saya?



Karena, orang akan meminta BUKTI bahwa Anda sudah berhasil di dalam menjalankan nasihat Anda sendiri. Orang muda – wajar sekali jika belum banyak berpengalaman, walau pun sesungguhnya mengetahui semua teori keberhasilan.



Nah, Om sendiri memulai kapan?



Saya memulai program motivasi pada tahun 1985, pada usia 29 tahun, masih muda dan belum berpengalaman.



Terus, supaya tidak diragukan dan ditolak orang lain, gimana caranya?



Saya lebih dulu masuk melalui jalur training satu tahun sebelumnya, pada tahun 1984. Saya memberikan jasa pelatihan Service Excellence, Effective Selling Skills, Effective Negotiation Skills, Product and Services Development Methods, Group Dynamics, Sales Team Management, dan yang yah … seperti itulah.



Pada usia 28 - 29 tahun? Bisa?



He he … saya lulus MBA di Indiana university sebelum usia 27, dan langsung mendapat kesempatan bekerja dan dilatih di sebuah Bank asing di Jakarta.



Loh, katanya Om Mario berasal dari keluarga yang bersahaja, kok bisa sekolah di Amerika?



Itu beasiswa. Saya dulu ingin bersekolah di luar negeri, dan tahu bahwa untuk menerima beasiswa saya harus menjadi siswa yang baik sikap dan perilakunya. Jadi sepanjang masa sekolah, saya menjadi anak baik yang pantas menerima beasiswa dari luar negeri.



Dapat om?



Alhamdulillah. Saya dapatkan beasiswa ke Chicago, USA pada usia 17 tahun untuk belajar satu tahun di SMA di sana. Kemudian 1 semester di Sophia University, Tokyo. Kemudian 2 tahun untuk program MBA di Indiana University, juga di Amerika.



Tapi Om kok gak kehilangan pribadi Indonesia-nya?



Ya, saya cinta Indonesia, memelihara sikap ke-Indonesia-an saya, dan menuntut ilmu di negeri orang untuk kebaikan sesama di negeri Ibunda saya.



Indonesia, maksudnya?



Ya. (… anak ini gitu aja kok nanya ya?)



Hmm … terus, kapan mulai betul-betul menjadi motivator?



Sejak media massa menyebut saya motivator.



Sejak kapan itu?



Sejak radio memperkenalkan saya sebagai ‘motivator’, dalam program motivasi interaktif di radio yang disindikasikan secara nasional. Kemudian televisi lokal Jakarta, dan kemudian televisi nasional.



Jadi ‘gelar’ motivator itu bukan dari Om?



Sama sekali bukan.



Kok bisa begitu?



Karena gelar yang terbaik dan terkuat adalah yang ditetapkan oleh publik, bukan yang kita umumkan sendiri.



Seperti orang yang mengatakan dia yang terbaik, tapi tidak diperlakukan sebagai nomor satu oleh publik, gitu Om?



Sadly so. Memang agak menyedihkan, tapi begitulah perilaku publik.



Terus, apa yang Om Mario lakukan untuk menyiapkan penerus Om dalam bidang motivasi yang Om Mario bangun ini?



Sudah ada dan sedang berlangsung, tapi … apakah bisa kita teruskan ini dalam kesempatan berikutnya?



Wah, kenapa Om?



Well, a man has got to get his coffee some time. Saya harus membuatkan diri saya secangkir kopi panas yang enak, lalu menikmatinya seperti dunia ini sudah mencapai semua keindahannya.



Hmm ... that is very sweet Om.



Ya, kita harus tahu kapan dan berapa lama kita bekerja keras, dan tahu kapan mengistirahatkan diri dengan penuh kesyukuran, agar kita menjadi lebih super lagi pada kesempatan kerja berikutnya. (sambil benerin kerah …)



That is beautiful! Sampai ketemu lagi ya Om?



See you later, I love you!



I love you my Om!



-----------------------



Mario Teguh – Loving you all as always



-----------------------



Foto:

Ibu Linna yang memotret saya, sedang sarapan buah di ruang makan Windjammer - yang terkenal di seluruh system pelayaran Royal Caribbean Cruise.



Perhatikanlah bagaimana kamera yang digunakan Ibu Linna mencatat detail wajah secara natural, yang sebetulnya backlighted, dan color tone yang cool, pleasing, dan mendamaikan dari langit dan air laut.



-----------------------



Saat ini jam 11:52 pagi di Alaska. Kapal kami sedang berlayar menuju Victoria, Canada.



Semoga banyak berita baik yang datang kepada Anda hari ini.



Aamiin









via Mario Teguh's Facebook Wall http://ift.tt/1mGiSzd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar