Tentang GOSIP LAKI-LAKI
T: Om Mario, kenapa laki-laki kalo ngegosip – kaya’nya lebih dipercaya sama orang lain?
Karena, kalau wanita bergosip – umumnya – ditambahi dengan emosi, ekspresi wajah yang manyun-manyun, nafas yang sesak-sesak, mata terbelalak seperti kaget dengan suaranya sendiri, dan dengan pembukaan yang khas, seperti:
Eh eh Jeng, tau gak?!
Karena banyaknya komponen drama dalam gosip wanita, akhirnya orang tidak begitu percaya, termasuk para wanita anggota paguyuban gosip yang sama.
T: Terus, kalo laki-laki ngegosip soal wanita gimana?
Laki-laki kita pernah menyebut diri mereka bergosip, apalagi tentang wanita.
Bagi mereka itu adalah ‘sharing limited information’, yang tidak boleh semua orang mendengar, atau istilah mereka ‘on the need to know basis’.
Semakin berkelas sebuah kelompok laki-laki, semakin ceritanya seperti national security briefing terbatas yang elegan, bicaranya dengan nada suara yang rendah, senyum samar-samar yang membayang di balik wajah yang jail, mata yang agak menyipit seperti bijak – tapi terlihat kilatan ‘cling!’ yang bermakna solid.
Beberapa detik atau menit berlalu dalam keheningan. Lalu seperti dikomando, mereka meledak dalam tawa yang keras sekali dan penuh kegembiraan, lalu diam dengan elegan, dan menoleh pelan-pelan karena khawatir ada yang melihat. Lalu tersenyum ceria, saling bersalaman, dan berpisah seperti tidak pernah ada cerita apa pun.
Lalu mereka bergaul lagi dalam kelas yang sebanding, tidak ada rencana untuk meneruskan cerita yang tadi, sampai ada suasana yang pas untuk menceritakan yang tadi – seperti dipaksa oleh teman-temannya, yang juga seperti tidak ingin mendengar … tapi yang kemudian tertawa membahana bersama-sama.
Boys will be boys.
We win wars, we win our lives, and we each win the love of a special woman.
Mario Teguh – Loving you all as always
ASIMH
via Mario Teguh's Facebook Wall http://ift.tt/1pJckjx
T: Om Mario, kenapa laki-laki kalo ngegosip – kaya’nya lebih dipercaya sama orang lain?
Karena, kalau wanita bergosip – umumnya – ditambahi dengan emosi, ekspresi wajah yang manyun-manyun, nafas yang sesak-sesak, mata terbelalak seperti kaget dengan suaranya sendiri, dan dengan pembukaan yang khas, seperti:
Eh eh Jeng, tau gak?!
Karena banyaknya komponen drama dalam gosip wanita, akhirnya orang tidak begitu percaya, termasuk para wanita anggota paguyuban gosip yang sama.
T: Terus, kalo laki-laki ngegosip soal wanita gimana?
Laki-laki kita pernah menyebut diri mereka bergosip, apalagi tentang wanita.
Bagi mereka itu adalah ‘sharing limited information’, yang tidak boleh semua orang mendengar, atau istilah mereka ‘on the need to know basis’.
Semakin berkelas sebuah kelompok laki-laki, semakin ceritanya seperti national security briefing terbatas yang elegan, bicaranya dengan nada suara yang rendah, senyum samar-samar yang membayang di balik wajah yang jail, mata yang agak menyipit seperti bijak – tapi terlihat kilatan ‘cling!’ yang bermakna solid.
Beberapa detik atau menit berlalu dalam keheningan. Lalu seperti dikomando, mereka meledak dalam tawa yang keras sekali dan penuh kegembiraan, lalu diam dengan elegan, dan menoleh pelan-pelan karena khawatir ada yang melihat. Lalu tersenyum ceria, saling bersalaman, dan berpisah seperti tidak pernah ada cerita apa pun.
Lalu mereka bergaul lagi dalam kelas yang sebanding, tidak ada rencana untuk meneruskan cerita yang tadi, sampai ada suasana yang pas untuk menceritakan yang tadi – seperti dipaksa oleh teman-temannya, yang juga seperti tidak ingin mendengar … tapi yang kemudian tertawa membahana bersama-sama.
Boys will be boys.
We win wars, we win our lives, and we each win the love of a special woman.
Mario Teguh – Loving you all as always
ASIMH
via Mario Teguh's Facebook Wall http://ift.tt/1pJckjx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar